the story of rohid

My dream is my life Mimpi untuk sukses adalah keinginanku atau sudah menjadi keinginan oleh semua orang. Cobaan terbesarku ketika ingin meraih mimpi yg sudah saya inginkan adalah orang tua terutama ibu, bagiku ibu adalah power of success . Karena kesuksesan seorang laki-laki tidak akan jauh dari do’a seorang perempuan. Maka dari itu saya ingin meraih mimpi harus meninggalkan kedua orang tua saya. Apakah saya sanggup untuk meninggalkan kedua orang tua, sedangkan saya adalah anak terahir.   Dari dulu saya mempunyanyi keinginan untuk memperoleh pendidikan sampai setinggi-tingginya. Karena kesuksesaan saya merupakan kebahagiaan orang tua, saya harus mengejarnya demi keluarga.family the keys of success.

My story Life be better for all Hidup yang layak (banyak uang, pendidikan tinggi, dll) sangat di inginkan oleh semua orang, kita tahu ketika mendapatkan semuanya akan membuat hidup lebih bahagia. Tapi itu semua tidak akan membuat saya lebih bahagia, karena kebahagiaan bisa didapatkan dengan mudah. Bukan dari kekayaan dan pendidikan tinggi, tetapi membuat semua orang tertawa bisa membuat saya lebih bahagia. Cita-cita saya memang sangat tinggi yaitu ingin mendapatkan gelar (prof,Dr). Apakah itu semua akan menjadi kenyataan apa hanya menjadi mimpi untuk selamanya?. Keinginan untuk mendapatkan semuanya diperlukan usaha dan keberuntungan, karena keduanya merupakan cara untuk memperoleh semuanya. Ketika semua orang sudah berusaha tetapi keberuntungan tidak berpihak kepada kita, semuanya hanya akan menjadi impian untuk selamanya. Supaya cita-cita kita tercapai, kita sangat membutuhkan orang lain dan motivasi. Karena seseorang bisa memotivasi kita supaya kita menjadi lebih maju

Education is Important Pendidikan merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan kawan. Kita untuk memperoleh pendidikan tidak mudah perlu adanya tekat yang kuat dan kedisiplinan, karena kalau kita mempunyai sifat disiplin jika tidak di dasari tekat yang kuat pendidikan kita hanya sia-sia. Tetapi orang banyak yang berfikiran pendidkan memerlukan biaya (uang) yang banyak, itu semua pandangan yang salah. Jika pendidikan memerlukan biaya yang besar, banyak anak-anak yang putus sekolah, terlantar dan krisis pendidikan. Pendidikan tidak perlu mahal yang harus di gedung dan fasilitas lengkap, itu semua juga perlu. Tetapi bagaimana jika orang yang kurang mampu, apakah mereka tidak perlu dalam mengenyam pendidikan. Mereka juga ingin merasakan dunia pendidikan. Sebenarnya, kalau kita ingin memperoleh pendidikan yang tinggi tidak harus mengeluarkan biaya yang besar. Kita bisa mendapatkanya dengan cara Cuma-Cuma . kalau kita mau berusaha pasti kita bisa mendapatkan

CHAPTER I INTRODUCTION A.     BACKGROUD Many people who read the above description may conclude incorrectly that they are global, since everyone has experienced bewilderment followed by a sudden flash of understanding. What makes you global or not is what happens before the light bulb goes on. Sequential learners may not fully understand the material but they can nevertheless do something with it (like solve the homework problems or pass the test) since the pieces they have absorbed are logically connected. Strongly global learners who lack good sequential thinking abilities, on the other hand, may have serious difficulties until they have the big picture. Even after they have it, they may be fuzzy about the details of the subject, while sequential learners may know a lot about specific aspects of a subject but may have trouble relating them to different aspects of the same subject or to different subjects. Many college lecture classes are aimed at intuitors, but if you