POLITIK
TANPA UANG? BISAKAH?
Politik adalah proses untuk mendapatkan pemimpin yang
sangat berguna untuk semua masyarakat bahkan seluruh warga negara. Proses
tersebut dipilih secara langsung oleh rakyat dan untuk rakyat. Timbal balik
yang positif sangat diharapkan oleh mereka supaya para pemimpin bisa membangun
negara dan mensejahterakan rakyat yang lebih baik.
Banyak kebohongan yang mereka dapatkan sesudahnya, janji
manis yang terlalu berlebihan membuat semakin menyengsarakan rakyatnya. Mereka
(calon pemimpin) yang membuat janji, mereka juga yang mengingkari janji. Karena
rakyat perlu janji dan bukti bukan mengingkari untuk keperluan pribadi. Politik
bukan untuk memperkaya diri tapi memperkaya hati dan sadar tentang kehidupan
sekitarnya.
Proses dan niat yang salah membuat mereka lupa dari mana
mereka berasal. Kampanye terlalu royal berbagi sembako (gula, beras dan
minyak), uang dan sabun bahkan bahan material. Mereka lakukan demi mendapatkan
suara terbanyak. Cara seperti ini sudah menjadi kebiasaan yang membudanya
sehingga tidak bisa dihapuskan. Walaupun dilarang malah menantang, dilakukan
secara sembunyi-sembunyi.
Yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, masih
terjadi di negara ku tercinta. Mereka hanya bisa menggunakan uang rakyat untuk keperluan
pribadi. Ketika mereka sudah menjadi pemimpin, niatnya pun sudah berubah.
Kepentingan pribadi menjadi prioritas. Pura-pura tutup telinga dengan keadaan
sekitar bahkan melupakan janji yang sudah dibuatnya. Apa berpolitik itu hanya
membuat janji diatas baleho, pamflet dan di selembar kertas, yang bisa di buang
begitu saja.
Ketika sudah tercyduk, ekspresi sedih bermunculan. Semua
sandiwara dikeluarkan dari pura-pura sakit, menghilang tanpa jejak, bahkan
pura-pura kecelakaan. Kasiahan saya melihatnya, mereka berhak mendapat piala
oscar dengan akting terbaik. Demikian article ini saya buat, tidak ada habisnya
ketika membahas money politik.
Comments
Post a Comment