Skip to main content

laporan kkn minat masyarakat terhadap bahasa inggris



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Penegasan Judul
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam mengartikan judul yang penulis susun, maka penulis memberikan penegasan judul sebagai berikut:
1.       Minat
minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.
berdasarkan pengertian di atas, penulis jabarkan bahwa minat yang ada dalam penelitian ini yaitu kecenderungan hati masyarakat terhadap bahasa inggris di Desa Purwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
2.      Masyarakat
            masyarakat adalah sekumpulan dari individu yang tinggal dan menetap secara berkelompok di suatu tempat dalam jangka waktu yang lama.
3.      Terhadap
            terhadap adalah kata depan untuk menandai arah; kepada; lawan
4.      Bahasa Inggris
            bahasa inggris adalah bahasa international yang di jadikan bahasa kedua oleh beberapa Negara.
5.      Desa Purwodadi Mekar
            Desa Purwodadi Mekar adalah salah satu kampung yang terletak di kecamatan batanghari.
6.      Batanghari
            Batanghari adalah salah satu nama kecamatan di kabupaten lampung timur.
7.      Lampung Timur
            Lampung timur adalah salah satu nama kabupaten yang ada di propinsi lampung.
1.2 Alasan Memilih Judul
            Bahasa inggris merupakan alat komunikasi internasional yang sudah di akui.Selain itu bahasa inggris juga merupakan bahasa pengantar untuk ilmu pengetahuan.Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di desa Purwodadi Mekar menggunakan bahasa daerah atau jawa, bahkan bahasa persatuan pun jarang di gunakan kecuali pada acara-acara tertentu seperti acara rapat desa.Padahal tidak jarang masyarakat di desa Purwodadi Mekar yang bekerja di luar negri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Selain itu, keadaan pendidikan yang kompleks dan sebagian besar adalah lulusan Sekolah Dasar dan Menengah Pertama, walaupun tak sedikit yang melanjutkan sampai ke tingkat Menengah Atas tapi jarang yang melanjutkan sampai keperguruan tinggi. Hal ini merupakan  hal yang menarik minat penulis untuk melakukan penelitian tentang hal tersebut. Dengan alasan inilah penulis memilih judul yang telah di uraikan di atas.
1.3  Latar Balakang Masalah
Di desa Purwodadi Mekar ini cukup banyak penduduknya,  pada awalnya desa Purwodadi Mekar adalah salah satu dusun dari desa buana sakti, namun pada 2005 masyarakat purwodadi mekar mengadakan musyawarah guna membahas pemekaran.Kemudian pada tahun 2007desa Purwodadi Mekar disahkan menjadi desa sendiri. Dipimpin oleh Kepala kampung Bapak Warsono, beliau adalah kepala desa pertama yang memegang jabatannya sejak desa Purwodadi Mekar di bentuk tahun 2005. Sejak dipimpin oleh beliau banyak kemajuan yang beliau laksanakan  diberbagai bidang sosial kemasyarakatan.
Masyarakatdesa Purwodadi Mekar 95% bersuku jawa dan agama islam adalah agama yang mendominasi di desa Purwodadi Mekar,dengan keberagaman tersebut tidak di temukan konflik. Namun untuk masalah pendidikan,desa Purwodadi Mekarmasihkurang, hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan tidak adanya factor lingkungan yang mendukung sehingga menjadikan  minat masyarakat terhadap bahasa inggris sangat rendah.
Meskipun pendidikan masyarakat masih rendah,serta lingkungan yang tidak mendukung karena tidak adanya interaksi langsung dengan orang lain yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi, menjadi penyebab  minat masyarakat terhadap bahasa inggris  yang biasa di gunakan sebagai bahasa kedua atau untuk sekedar pengetahuan masih sangat kurang, namun mereka memiliki keinginan untuk  maju.
Dengan pertimbangan inilah yang dapat mendorong penulis untuk meneliti masalah minat masyarakatterhadap bahasa inggris. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis mengemukakan judul:
“MINAT MASYARAKAT TERHADAP BAHASA INGGRIS DIDESAPURWODADI MEKARKECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR”
Adanya masyarakat di desa Purwodadi Mekar yang bekerja sebagai TKI, dan remajanya yang berstatus sebagai pelajar di rasa perlu untuk meningkatkan minat mereka agar tidak kesulitan ketika akan berkomunikasi dan mengerjakan tugas. semoga dengan adanya KKS ini masyarakat dapat menyadari dan menerima akan adanya penelitian dari para peserta KKS dan KKS pun ikut serta membantu dalam hal meningkatkan minat terhadap bahasa inggris.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :
Apakah masyarakat desa Purwodadi Mekar memiliki minat terhadap bahasa inggris?
1.5.Hipotesis
Berdasarkanlatarbelakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka penulis  merumuskan jawaban sementara (Hipotesis) terhadap permasalahan pokok agar dapat di gunakan untuk menguji benar atau tidaknya Hipotesis tersebut.
Dugaan sementara dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      H0 = tidak adanya minat masyarakat terhadap bahasa inggris di desa
Puwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
2.      H1 =adanya minat masyarakat terhadap bahasa inggris di desa Purwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur

1.6Tujuan penelitian
Dalam setiap research atau penelitian terdapat suatu masalah tertentu yang harus memiliki tujuan kendatipun berbentuk sederhana yaitu:
1.      Untuk mengetahui sejauh manaminat masyarakat desa Purwodadi Mekar kecamatan batanghari terhadap bahasa inggris
2.      Untuk mengetahui penggunaan bahasa asing sebagai bahasa kedua pada masyarakat desa Purwodadi Mekar
3.      Untuk mengetahui bentuk penggunaan dan pembelajaran bahasa asing di desa Purwodadi Mekar.
1.7Manfaat Penelitian
1.      Bagi masyarakat, untuk lebih mengetahui tentang manfaat bahasa inggris selain sebagai alat komunikasi juga sebagai bahasa pengantar untuk memahami ilmu pengetahuan.
2.      Bagi penulis, sebagai pengembangan profesi melalui karya ilmiah atau penelitian.





BAB II
METODE PENELITIAN
2.1  Kelompok Variable Penelitian
Di dalam pnelitan social variable penelitian perlu di klasifikasikan sesuai dengan jenis data dan fungsi masing-masing. Guna untuk menentukan selanjutnya penulis mengelompokan variable penelitian sebagai berikut:
1)      Variabel bebas : minat masyarakat desa Purwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
2)      Variabel terikat : Bahasa inggris
2.2  Populasi dan Sapel Penelitian
1.      Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.
Dalam penelitian ini, yang di jadikan populasi oleh penulis adalah seluruh masyarakatdesa Purwodadi Mekar, dengan rincian:
a.       Laki-laki         =   886 jiwa
b.      Perempuan     =   854 jiwa
Jumlah            =1740 jiwa
2.      SampelPenelitian
Sampel penelitian adalah wakilpopulasi yang di teliti. Mengingat yang akan di ambil sebagai sampel adalah terdiri dari satu dusun, maka penentuan sampel adalah dengan tekhnik Random Sampling. Yaitu di lakukan pemilihan secara acak dusun-dusun yang berada di desa Purwodadi Mekar.
2.3 Langkah-Langkah Penelitian
a.       mengelompokan masyarakat desa kedalam beberapa dusun
b.      memilih secara acak dusun yang akan di teliti
c.       melakukan wawancara (Interview)
      Langkah awal yang di lakukan peneliti research adalah bagaimana cara interview secara langsung kepada :
1.      Bapak Warsono selaku Kepala Desa Purwodadi Mekar
2.      Bapak Yudi Helimarko selaku sekretaris Desa Purwodadi Mekar
3.      Ibu Rukmini selaku bendaharaDesa Purwodadi Mekar
4.      Bapak Saifur Rohmanselaku kaur pemerintahan Desa Purwodadi Mekar
5.      Bapak H.M. Iswanto, SH.I, M.Pd.I selaku kepala sekolah MTs MA’ARIF NU 21 Buana Sakti
6.      Ibu Rika Aryani, S.Pd  selaku guru bahasa inggris MTs MA’ARIF NU 21 Buana Sakti
7.      Ulfi Inayah selaku remaja dan pelajar di Desa Purwodadi Mekar

2.3 Metode Pengumpulan Data
Dari hasil penelitian peserta KKS terdapat beberapa pengumpulan data diantaranya :
  1. Observasi (Penelitian)
Dalam hal ini penulis terjun langsung di masyarakat untuk mendapatkan data yang akurat tentang minat masyarakat terhadap bahasa inggris didesa Purwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
2.      Interview (Wawancara)
Penulis melakukan Wawancara dengan warga masyarakat yang ada diDesa Purwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur, sehingga penulis mendapatkan data yang di inginkan serta bahan atau sumber penulis untuk membuat laporan ini.
  1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah tekhnik mempelajari data yang sudah didokumentasikan. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tenteng hal-hal variabel yang berupa catatan,transkrip, buku,surat kabar, majalah, notulen, leger, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk buku-buku tentang pendapat hukum-hukum, teori-teori dan lain-lain yang behubungan dengan masalah tentang penelitian di desa Purwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur
BAB III
LAPORAN RESEARCH SOCIAL

3.1. Temuan Hasil Research
a.      Sekilas Tentang Desa Purwodadi Mekar
Desa Purwodadi Mekar adalah pemekaran dari desa Buanasakti kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Semula adalah sebuah pedukuan bernama Purwodadi yang di apit dua sungai kecil, yaitu “sungai/ Kali Kating" terletak di sebelah utara dan “sungai/ Kali Macan” di sebelah selatan.
Konon ceritanya, kali Kating terdapat salah satu jenis ikan yang sangat banyak jumlahnya,dan oleh masyarakat setempat ikan tersebut di kenal dengan nama ikan Kating. Sehingga dengan berjalanya waktu demi waktu, masyarakat setempat maupun sekitarnya lebih mengenal atau menyebut pedukuan Purwodadi atau“UMBUL KATING”. Bahkan  sampai di luar kabupatenpun nama Kating Lebih di kenal dari pada nama aslinya, yaitu desa Buanasakti atau pedukuan Purwodadi.
Pada awalnya, pedukuan Purwodadi / Kating yang merupakan bagian dari desa Buanasakti  hanya terdapat tiga dusun, yaitu dusun Sidomulyo, Sidodadi dan Sidorukun. Kemudian setelah di rasakan oleh masyarakat dan juga aparatur desa Buanasakti bahwa perkembangan dan kemajuan pedukuan Purwodadi sangat lambat, ahirnya pada tanggal 03 maret 2005 kepala desa,  perangkat desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat memutuskan untuk melaksanakan musyawarah yang akan membahas tentang pemekaran desa. Berikut ini adalah daftar panitia musyawarah pemekaran desa :
NO
NAMA
JABATAN
NO
NAMA
JABATAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mukono
Warsono
Bejo
Mintarji
Ahmadi
Muryono
Suwito
Suharman
Marjono. B
Kepal Desa
Kadus VII
Tokoh Masyarakat
Tokoh Masyarakat
Tokoh Masyarakat
Tokoh Pemuda
Tokoh Masyarakat
Tokoh Masyarakat
Tokoh Masyarakat
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Muhadi
Ponimin
Yusman
Darsim
Darus
Suyadi
Abdurrohman
Marjono. A
Haruntala
Tokoh Masyarakat
BPD
Tokoh Pemuda
Tokoh Pemuda
Kadus VI
Tokoh Masyarakat
Tokoh Agama
Kadus V
Tokoh Masyarakat
Dari hasil musyawarah tersebut, mendapatkan beberapa keputusan diantaranya adalah tentang pengajuan pemekaran desa dan menentukan nama desa yang nantinya akan menggantikan pedukuan Purwodadi, nama-nama yang di usulkan oleh Panitia musyawarah adalah : Kating Jaya, Kating Raya, Purwodadi Jaya, Purwodadi Mekar dan Mekar Sari. Melalui musyawarah dan perdebatan yang panjang dengan mempertahankan usulan masing-masing, pada ahirnya Nama “PURWODADI MEKAR” usulan dari Bp.Bejo lah yang terpilih menjadi nama desa pada saat ini.
Nama Purwodadi Mekar terdiri dari tiga kata, yaitu :
Ø  Purwo berarti : awal, wiwitan, permulaan
Ø  Dadi berarti : jadi / menjadi
Ø  Mekar berarti : berkembang / pemekaran
Atas prakarsa dari Camat Batanghari (Bp. Sudirman Burlian,BA), Kepala Desa Buanasakti (Bp. Mukono) dan para tokoh pedukuan purwodadi, maka di ajukanlah pedukuan Purwodadi / Kating menjadi desa Persiapan dengan tujuan mempercepat pembangunan dan mempermudah pelayanan masyarakat dengan nama “Desa Purwodadi Mekar”  atas dasar peraturan Bupati Lampung Timur No. 08 tahun 2005 tanggal 08 Juli 2005 tentang pembentukan desa persiapan di dalam wilayah kabupaten Lampung Timur, maka Desa Purwodadi Mekar telah resmi menjadi desa persiapan.
           Kemudian berdasarkan keputusan Bupati Lampung Timur No. B.495/01/UK/2007 tanggal 03 Desember 2007 tentang peresmian Sembilan belas (19) desa di Kabupaten Lampung Timur yang salah satunya adalah desa Purwodadi Mekar sendiri yang terdiri dari empat dusun, yaitu : Dusun Sidomulyo, Sidomukti, Sidodadi dan Sidorukun

Sejarah Pemerintahan Desa
            No
Priode
Nama Kepala Desa
Keterangan
1
2005 – 2014
WARSONO
Pejabat Kepala Desa
2
2012 – Sekarang
WARSONO
Kepala Desa

Desa Purwodadi Mekar ini terletak di Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur dengan jumlah penduduk 1740 jiwa.Dan terdiri dari 532 KK. Luas wilayah Desa Purwodadi Mekar adalah 665 Ha, melipiti :
a.       Luas Desa Purwodadi Mekar adalah 665 Ha yang meliputi :
1.      Tanah Pemukiman seluas        : 105 Ha
2.      Tanah Pertanian  seluas           :   28 Ha
3.      Tanah Perkebunan seluas        : 467 Ha         
4.      Tanah fasilitas umum              :     5 Ha
5.      Tanah Register 37                   :   60 Ha

b.      Batas-batas Desa Purwodadi Mekar :
1.      Sebelah Utara               : Way Sekampung dan Desa Buanasakti
2.      Sebelah Selatan            : Way Kandis Lam-Sel
3.      Sebelah Barat               : Desa Buanasakti, Batanghari
4.      Sebelah Timur              : Desa Karyamukti, Sekampung
Penduduk Desa Purwodadi Mekar ini terdiri mayoritas suku jawa, yang semuanya beragama islam yang mana di Desa Purwodadi Mekar ini banyak didirikan tempat-tempat ibadah seperti masjid dan mushola yang berjumlah 8 terdiri dari 1 masjid dan 7 mushola.
b.      Bahasa Sehari-Hari Masyarakat 
Masyarakat desa Purwodadi Mekar mayoritas bersuku jawa, maka tidaklah mengherankan jika bahasa sehari-hari yang di gunakan dalam berkomunikasai adalah bahasa (daerah) “jawa”.Sebagai bahasa ibu atau mother tongue, bahasa jawa sangat di pahami dan di pergunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh hampir seluruh masyarakat desa Purwodadi Mekar, baik dalam situasi formal maupun non formal.Bahasa jawa di gunakan oleh masyarakat dalam menjalin komunikasi dalam kehidupan sehari-hari antar warga maupun dalam sebuah pertemuan, misalnya saat penyelenggaraan acara yasinan rutin ibu-ibu maupun yasinan bapak-bapak. Mereka mengerti bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, akan tetapi mereka lebih familiar dengan bahasa daerah asal mereka yaitu jawa.
c.       Bahasa Asing Sebagai Bahasa Kedua
Dalam kehidupan sehari-hari, warga desa Purwodadi Mekar secara umum mengenal dua macam bahasa asing, yakni bahasa arab dan bahasa inggris. Sebagai bahasa kedua bahasa asing hanya di gunakan oleh kalangan tertentu saja. Bahasa arab  di ketahui di pergunakan dalam konteks keagamaan karena hampir seluruh warga desa Purwodadi Mekar memeluk agama islam. Maka bahasa arab merupakan bahasa pengantar bagi umat islam dalam mempelajari Kitab Suci Al Quran, al Hadits maupun kitab-kitab keagamaan lainnya.
     Sedangkan Bahasa Inggris dipergunakan dalam ruang lingkup pendidikan.Bahasa Inggris sudah mulai diperkenalkan sejak siswa berada di bangku kelas 1 Sekolah Dasar yang mana sekarang bahasa inggris merupakan muatan local yang tidak masuk pada mata pelajaran wajib dalam pendidikan. Dan fungsi bahasa inggris sebagai bahasa kedua sangat kurang di perhatikan karena kurangnya factor pendukung yang dominan seperti lingkungan pendukung, sarana dan prasarana  serta interaksi yang terjalin tidak terlalu memerlukan bahasa inggris sebagai alat komunikasinya.
     Di bidang pendidikan juga, bahasa inggris peminatnya hanya dari kalangan siswa kelas 1 sampai kelas 3 SD. Sedangkan untuk kelas 4 sampai 6 SD peminat bahasa inggris lebih di dominasi oleh siswa perempuan. Dan untuk tingkat lanjut khususnya di MTs MA’ARIF NU 21 BUANASAKTI yang kami teliti, minat dalam belajar bahasa inggris pun masih sangat jarang, ini ditandai dengan sedikitnya peserta didik yang menghadiri pelatihan bahasa inggris yang kami adakan disekolah tersebut.
d.      Penggunaan Bahasa Asing
Meskipun masyarakat mengenal dua macam Bahasa Asing, akan tetapi pengggunaannya  masih sangat minim. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan warga masyarakat yang pada umumnya masih pada taraf Pendidikan Dasar dan Menengah Pertama, meskipun banyak dari mereka yang bersekolah ke jenjang Menengeh Atas, tapi jarang yang melanjutkan sampai ke tingkat Perguruan tinggi. Selain itu tidak adanya kontak langsung antara warga dengan orang asing, sehingga bahasa asing tidak terlalu dirasa perlu untuk dikuasai.

e.       Bentuk Pembelajaran Bahasa Asing
Bentuk dari pada pembelajaran bahasa asing ini sangatlah kurang , di karenakan bahasa asing sangatlah kurang di minati di kalangan masayrakat itu sendiri. Di Desa Purwodadi Mekar ini model ataupun bentuk dari pada pembelajaran bahasa asing hanya ada di tingkat-tingkat pendidikan saja yakni di SDN 1 BUANASAKTI dan MTs MA’ARIF 21 BUANASAKTI
Di Desa Purwodadi Mekar, model ataupun bentuk pembelajaran yang digunakan  yaitu kurikulum KTSP karena untuk penerapan kurikulum 2013 belum ada sosialisasi dari pemerintah sehingga masih menggunakan kurikulum yang lama. Namun penerapan yang ada di lapangan belum bisa dilaksanakan secara KTSP karena keterbatasan Sumber Daya Manusia dan sarana dan prasarana
Dalam proses pembelajaran, Guru yang mengajar menggunakan metode ceramah dan tugas serta evaluasi. Metode-metode yang ada dalam pembelajaran Bahasa Inggris jarang digunakan. Ketika proses pembelajaran berlangsung Guru berperan aktif  70 % dan siswa hanya 30 %. Oleh karena itu kurikulum KTSP masih sulit untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar. Hal lain yang dilakukan untuk menunjang pembelajaran yaitu dengan cara pembatasan tugas-tugas, soal-soal evaluasi dan metode hafalan.Selain itu juga sumber belajar yang di gunakan adalah buku paket sebagai pegangan guru dan siswa hanya menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

3.2. Analisis Temuan
Dalam kesempatan ini analisis yang kami  dapat hanya sedikit karena semua jawaban yang kami teliti itu jawabannya kebanyakan sama. Di desa Purwodadi Mekar ini di dalam masalah kependidikan yang umum tidak terlalu tertinggal jauh hanya saja minat masyarakat terhadap bahasa inggris masih sangatlah kurang, sehingga menyebabkan para orang tua masih terkesan enggan untuk memberikan pendidikan yang lebih pada anaknya tentang bahasa inggris, Tapi kalau untuk pendidikan agama itu sangat kuat.
Dan minat masyarakat terhadap bahasa inggris sangat kurang karena kurang adanya dukungan dan motivasi dari pihak pemerintahan, para orang tua dan lingkungannya.Jadi mereka menganggap bahwa bahasa inggris tidaklah penting, yang mereka butuhkan hanyalah tentang keberlangsungan hidupnya.
Namun bila kita pandang tentang bahasa inggris sebagai suatu bahasa pengantar untuk berkomunikasai dan memahami ilmu pengetahuan  maka hal tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan adanya bahasa tersebut sebagai pengantar untuk berkomunikasi dan memahami ilmu pengetahuan. Suatu tujuan yang hendak dicapai oleh bahasa inggris sebagai suatu bahasa pengantar maka  tidak akan lepas dari peran pendidikan yang pada hakikatnya pendidikan itu adalah suatu proses. Pada hakikatnya tujuan yangingin dicapai oleh adanya bahasa inggris sebagai pengantar adalah untuk menumbuhkan rasa cinta pada pengetahuan dan kemampuan untuk barkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing.
3.3. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa minat masyarakat terhadap bahasa inggris di Desa Purwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur itu kurang di minati, dan jauh lingkungan yang mendukung untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris.Dan dari kemajuan yang berteknologi karena semua pelajaran-pelajaran dan strategi pembelajaran pun ketinggalan.
Dalam faktor penyebab utamanya adalah karena jauhnya dari lingkungan yang mendukung untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris meskipun hanya bahasa sederhana.Kami  sebagai penulis mohon maaf  yang sebesar-besarnya karena didalam penulisan ini masih banyak sekali kekurangan dan  kesalahan. Mungkin hanya itu kemampuan kami.Kami terima kritikan dan sarannya untuk kemajuan pembuatan riset yang selanjutnya.


BAB IV
PENUTUP

Dengan mengucap syukur alhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan pembuatan tugas research social ini, dalam pelaksanaan kegiatan kulliah kerja social ( KKS ) di desaPurwodadi MekarKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas research social ini, kepada dosen pembimbing lapangan (DPL) dan juga masyarakat Desa Purwodadi Mekar maupun tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta aparat desa dan tak lupa pula kepada rekan-rekan  KKS yang telah saling membantu dalam melaksanakan tugas ini.
Demikian uraian laporan kegiatan reseach sosial yang dapat penulis sajikan mudah-mudahan hasil laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi evaluasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya, dan diucapkan terima kasih.









DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa IndonesiaCetakan Ke 10,Balai Pustaka Jakarta,1999
Profil Desa Purwodadi Mekar 2014
Monografi Desa Purwodadi Mekar Tahun 2014
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik(Edisi RevisiVI), Rineka Cipta, Jakarta. 2006












Comments

Popular posts from this blog

approach ESP and course design

CHAPTER I INTRODUCTION According to Tom Hutchinson & Alan Waters Lancaster (1986), “English for Specific Purposes is teaching which has specified objectives”. English Language world got a long well enough without it for many years, so why has ESP became such an important part of English Language Teaching? In ESP students hope by learning ESP can serve as a guide to all present and future and inhabitant of ESP, revealing both the challenges and pleasures to be enjoyed there and the pitfalls to be avoided. The writer make this book in order we will not only explain our reason for writing it but will also be able to presents a plan of the itinerary we shall follow, the ESP is related to learning central approach because in development ESP has paid scant attention to the questions of how people learn, focusing instead on the question of what people learn.   CHAPTER II DISCUSSION A.     ESP: Approach Not Product ESP all essentially emphasize to language centred

pengertian, fungsi dan ruang lingkup jurnalistik

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Jurnalistik termasuk ilmu terapan atau applied sciense yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta dinamika masyarakat itu sendiri. Sebagai ilmu jurnalistik masuk dalam bidang ilmu komunikasi yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan pemikiran atau informasi kepada orang lain dengan masuk memberi tahu, mempengaruhi atau memberikan kejelasan. Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik ( journalistic ) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” ( journal ), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” ( day ) atau “catatan harian” ( diary ) dan kata istik yang merunjuk pada kata estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan. Keindahan yang dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan keterampilan dangan menggunakan bahan-bahan yang diperlukannya, dan mengandung ni

makalah Structure of the business letter & Letters promoting good will

CHAPTER I INTRODUCTION 1.       BACKGROUND Few business transactions are carried through successfully without correspondence at some point. Enquiries must be answered, quotations given order placed, complaints dealt with, transport and insurance arranged and account settled. Letters must be written to customers, salesman, agents, suppliers, bankers, ship-owners and many others. They cover every conceivable phase of business activity. They are the firm’s silent salesman and often enough represent its only contact with the outside world. Hence the need to create a good impression, not only of the writers firm, but also of the writer himself as an efficient person eager to be of service. Every business letter is written to a purpose; each has its own special aim and one of the features of this book is its use of explanation to show how the various letters set out to achieve their aims. Basic legal principles relevant to different types of transaction are also touched upon