Skip to main content

Sukses harus ada usaha



Sukses harus ada usaha


Cara seseorang untuk sukses berbeda-beda. Ada yang bekerja keras baru sukses, ada juga yang tanpa bekerja keras sudah sukses dia orang yang beruntung. Terus menurut anda sukses itu gampang? Apa dengan berhayal sukses anda bisa sukses? Terus anda mau bermimpi terus untuk menjadi orang sukses!.

Memang mimpi adalah kunci utama untuk sukses, tapi mimpi juga bisa menghancurkan impian kita. Di dalam khayalan anda pasti anda ingin membeli mobil, rumah, punya tanah banyak, dan yang terutama ingin punya UANG yang banyak. Apakah hayalan anda itu bisa tercapai? Kalau bisa apa buktinya! Apakah mau bermimpi lagi?

Sekarang bukan saatnya untuk anda yang hanya bermimpi dan berhayal. Kita harus memberikan perubahan pada diri kita sendiri. Apa kalian mau hanya meminta kepada orang tua saja? Walaupun orang tua anda sudah sukses (kaya raya). Apa kalian tidak ingin untuk membeli 1 (barang) dari hasil keringat anda sendiri. Anda akan merasa bahagia jika anda membeli 1 barang itu dari jerih payah anda sendiri.

Anda sekarang harus mulai berfikir. Renungkan pada hati dan diri anda sendiri. Jika anda gagal dalam meraih mimpi anda, anda harus bangkit lagi dan terus untuk meraih mimpi anda. Jika anda gagal lagi, anda harus mencobanya kembali sampai mimpi anda berhasil. INGAT, SETIAP KEGAGALAN YANG ANDA LAKUKAN, ANDA HARUS MEMPERBAIKINYA. SAMPAI KEGAGALAN TERSEBUT BERUBAH MENJADI SEBUAH KESUKSESAN YANG BERGUNA BAGI DIRI ANDA SENDIRI  (ABDUL ROHID).

Sekarang anda masih mau lagi bermimpi untuk sukses, tanpa melakukan sesuatu. Anda berarti orang yang tidak mau berusaha. Apa mungkin anda masih takut menghadapi kegagalan?. Buang rasa takut pada diri anda, sekarang anda harus bisa menghadapi kenyataan dan siap menghadapi kegagalan, demi meraih kesuksesan yang berguna untuk diri anda sendiri. SEMANGAT DALAM MERAIH KESUKSESAN, TETAP TERSENYUM DALAM MENGHADAPI KEGAGALAN. J

Comments

Popular posts from this blog

pengertian, fungsi dan ruang lingkup jurnalistik

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Jurnalistik termasuk ilmu terapan atau applied sciense yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta dinamika masyarakat itu sendiri. Sebagai ilmu jurnalistik masuk dalam bidang ilmu komunikasi yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan pemikiran atau informasi kepada orang lain dengan masuk memberi tahu, mempengaruhi atau memberikan kejelasan. Secara harfiah (etimologis, asal usul kata), jurnalistik ( journalistic ) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” ( journal ), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” ( day ) atau “catatan harian” ( diary ) dan kata istik yang merunjuk pada kata estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan. Keindahan yang dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan keterampilan dangan menggunakan bahan-bahan yang diperlukannya, dan mengandung ni

approach ESP and course design

CHAPTER I INTRODUCTION According to Tom Hutchinson & Alan Waters Lancaster (1986), “English for Specific Purposes is teaching which has specified objectives”. English Language world got a long well enough without it for many years, so why has ESP became such an important part of English Language Teaching? In ESP students hope by learning ESP can serve as a guide to all present and future and inhabitant of ESP, revealing both the challenges and pleasures to be enjoyed there and the pitfalls to be avoided. The writer make this book in order we will not only explain our reason for writing it but will also be able to presents a plan of the itinerary we shall follow, the ESP is related to learning central approach because in development ESP has paid scant attention to the questions of how people learn, focusing instead on the question of what people learn.   CHAPTER II DISCUSSION A.     ESP: Approach Not Product ESP all essentially emphasize to language centred

makalah Structure of the business letter & Letters promoting good will

CHAPTER I INTRODUCTION 1.       BACKGROUND Few business transactions are carried through successfully without correspondence at some point. Enquiries must be answered, quotations given order placed, complaints dealt with, transport and insurance arranged and account settled. Letters must be written to customers, salesman, agents, suppliers, bankers, ship-owners and many others. They cover every conceivable phase of business activity. They are the firm’s silent salesman and often enough represent its only contact with the outside world. Hence the need to create a good impression, not only of the writers firm, but also of the writer himself as an efficient person eager to be of service. Every business letter is written to a purpose; each has its own special aim and one of the features of this book is its use of explanation to show how the various letters set out to achieve their aims. Basic legal principles relevant to different types of transaction are also touched upon